×

Hari Down Syndrome sedunia

Down Syndrome merupakan suatu kelainan genetik (bawaan) pada kromosom 21 yang menyebabkan penderitaannya memiliki tingkat kecerdasan yang rendah dan kelainan fisik yang khas. Kelainan biologis berupa adanya cetakan ketiga kromosom 21 sehingga individu tersebut memiliki 47 kromosom. Oleh sebab itu, sindrom ini juga dikenal dengan trisomy 21 karena jumlah kromosom 21 berlebih menjadi 3, sedangkan pada umumnya hanya 2. Mengacu pada data WHO, 3000 hingga 5000 bayi terlahir dengan kondisi down syndrome setiap tahunnya.

Perkembangan anak penderita Down Syndrome memiliki batasan tersendiri. Adanya gangguan komunikasi, gangguan mobilisasi, aktifitas sehari-hari seperti mandi , makan dan lain-lain yang menyertai dapat berdampak pada partisipasi di masyarakat seperti sekolah sampai bekerja.

Banyak masyarakat yang kurang memahami kebutuhan dan hak penyandang disabilitas, dan karena itu kurang peduli dan mendukung mereka. Hal ini dapat mengakibatkan marginalisasi dan pengecualian dalam berbagai aspek kehidupan.

Hal ini sangat memengaruhi kualitas hidup penyandang Down Syndrom. Meskipun sejumlah peraturan nasional maupun internasional untuk melindungi hak-hak penyandang Down Syndrom namun stigma dan diskriminasi masih saja terus terjadi. Hak-hak penyandang disabilitas di antaranya adalah hak atas pendidikan, kesehatan, pekerjaan akses terhadap layanan publik, serta hak untuk berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat.

Padahal penyandang Down Syndrome jika diberikan akses, menghilangkan diskriminasi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebutuhan dan hak penyandang disabilitas maka dapat memaksimalkan potensi mereka untuk tumbuh, berkembang dan berdaya. Anak dengan Down Syndrome memiliki bakat dan potensi yang sama dengan anak lainnya, meskipun mungkin perlu adanya pendekatan dan strategi yang berbeda untuk memaksimalkan bakat mereka.

Setiap anak dengan Down Syndrome memiliki potensi unik dan kemampuan yang berbeda, oleh karena itu penting bagi orang tua dan keluarga untuk memberikan dukungan dan lingkungan yang sesuai untuk membantu mereka mencapai potensi terbaik mereka. Dukungan dari keluarga sangat penting bagi perkembangan dan kesuksesan anak Down Syndrome. Dengan memahami potensi dan bakat anak serta memberikan dukungan yang tepat.

Oleh sebab itu diperlukan penanganan sedini mungkin dengan tepat sehingga mereka mampu hidup menjalani aktivitasnya secara mandiri. Contohnya dalam program Rehabilitasi Medik, pendekatan holistik sangat penting untuk memastikan bahwa kebutuhan anak-anak dipenuhi secara komperehensif. Serta fokus pada pengembangan keterampilan motorik kasar pada anak Down Syndrom. Adapun terapi fisik yang membantu meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan, dan koordinasi gerakan. Selain itu dalam terapi okupasi yang difokuskan pada pengembangan keterampilan sehari-hari, seperti makan sendiri, berpakaian, dan membersihkan diri. Selanjutnya dalam terapi wicara, di fokuskan pada pengembangan keterampilan komunikasi termasuk bicara,pemahaman Bahasa, dan kemampuan komunikasi secara sosial.

Salam sehat dari BK

Sumber : https://yankes.kemkes.go.id